Peringatan Isra Mi’raj Masyarakat Kampung Citutung Desa Telagaluhur

Peringatan Isra Mi’raj Masyarakat Kampung Citutung Desa Telagaluhur

Ceramah Keagamaan oleh Buya. KH. M. Romli Ibnu Arkin Al-Faasanie

Umat Islam memiliki banyak hari besar untuk diperingati dan dirayakan, salah satunya ialah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina dan perjalanan dilanjutkan sampai ke Sidratul Muntaha atau langit ketujuh. Peristiwa ini dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Isra Mi’raj. Peristiwa Isra Mi’raj dilatarbelakangi oleh perasaan sedih yang mendalam dari Nabi Muhammad atas kehilangan paman nya Abi Thalib dan istrinya Khadijah. Untuk Menghilangkan rasa sedih nya Allah memerintahkan Muhammad untuk melakukan perjalanan istimewa ke langit ketujuh. Isra Mi’raj juga mewakili perjuangan Nabi Muhammad meringankan kewajiban umatnya dalam melaksanakan ibadah.

Demikian pula dengan Indonesia sebagai negara dengan penganut agama Islam terbesar di dunia juga merayakan hari-hari besar umat Islam pada umumnya. Sejalan dengan banyaknya kebudayaan di Indonesia, kegiatan perayaan-perayaan hari besar juga berbeda tergantung pada kebudayaan daerah masing-masing. Penyebutan hari besar Isra Mi’raj juga berbeda di berbagai daerah, di Yogyakarta disebut Rejeban Peksi Buraq yang menyimbolkan kendaraan yang digunakan Nabi dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Di Semarang perayaan Isra’ Mi’raj disebut dengan Nyadran Desa yang mewakili kirab budaya lokal dengan ajaran agama Islam.

Tidak terkecuali dengan Kampung Citutung, Desa Telagaluhur, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang. Desa yang terletak di Waringinkurung ini juga turut meramaikan dalam memperingati peristiwa Isra Mi’raj. Perayaan ini disebut dengan acara Rajaban. Rajaban merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Serang untuk memperingati perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh. Begitupula dengan Kampung Citutung Desa Telagaluhur yang merayakan Rajaban pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2023 yang juga bertepatan dengan tanggal 13 Rajab 1444 H di Masjid Baiturrahman Kampung Citutung.

Acara Rajaban merupakan kegiatan yang rutin dilakukan di Desa Telagaluhur salah satunya di Kampung Citutung. Rajaban tidak hanya dilaksanakan di Kampung Citutung melainkan juga di beberapa kampung lainnya seperti di Kampung Tigamaya dan Kampung Sidilem. Citutung menjadi kampung yang paling awal melaksanakan perayaan Rajaban di tahun ini.

Terdapat berbagai rangkaian acara pada kegiatan Rajaban di Kampung Citutung. Mulai dari pengajian, sholawat bersama, sambutan dari perangkat desa, dan diakhiri dengan ceramah keagamaan. Dakwah atau ceramah keagamaan ini disampaikan secara langsung oleh Buya. KH. M. Romli Ibnu Arkin Al-Faasanie pendiri Ponpes Daaroe Al-Manaatiqoh Wadda’wah Watahfidzil Qur’an. Tema yang diangkat pada acara Rajaban ini ialah “Mari Kita Tingkatkan Akidah Keimanan untuk Memperkuat Nilai Kebersamaan Ukhuwah Islamiah”. Acara ini juga turut dihadiri oleh Bapak Khasuri selaku Kepala Desa Telagaluhur dan Ratu Julmihayati Anggota DPRD Kabupaten Serang.

Sambutan Oleh Kepala Desa Telagaluhur

Dakwah Islamiah yang disampaikan oleh Buya. KH. M. Romli Ibnu Arkin Al-Faasanie menjelaskan lima golongan manusia yang dicari oleh hewan penghuni neraka. Lima golongan tersebut ialah manusia yang melalaikan salat, manusia yang enggan berzakat, manusia yang meminum khamr, manusia yang durhaka kepada orang tua, dan manusia yang membicarakan urusan duniawi di dalam masjid atau musholla.

Sebelum menginjak pada rangkaian acara, terdapat beberapa tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Citutung, diantaranya seperti membuat ketupat, lepeut, opor, serta berbagai macam kue dan hidangan khas rajaban lainnya. Kegiatan memasak ini dilakukan secara bersama-sama oleh ibu-ibu Citutung. Kemudian, makanan-makanan tersebut dihidangkan pada saat acara dimulai.

Rajaban ini merupakan kearifan lokal yang dimiliki oleh umat islam di Desa Telagaluhur. Selain melestarikan budaya, Rajaban ini juga bertujuan meningkatkan ketaqwaan dan mempererat tali silaturahmi antar umat. Diharapkan perayaan peringatan Isra Mi’raj dapat terus terlaksana dan lestari pada tahun-tahun berikutnya serta terus berkontribusi pada kerukunan dan kegiatan kebudayaan masyarakat di Desa Telagaluhur.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top